Resistor |
Setiap blok rangkaian elektronika memerlukan supply arus dan tegangan dengan batas tertentu, nah resistor inilah yang akan mengatur keperluan tersebut, besar arus atau tegangan ditentukan oleh nilai tahanan dari resistor tersebut, satuan nilai sebuah resistor dinamakan "ohm" dengan lambang "Ω". Untuk menghitung berapa nilai resistor yang harus dipasang pada sebuah rangkaian berlaku rumus yang sudah kita kenal yaitu hukum Ohm yaitu: Tegangan = Resistansi x Arus atau V = R x I
Kode warna resistor
Nilai resistor dikodekan dengan warna-warna yang mlingkar pada bodinya, nah dibawah ini adalah tabel nilai dari setiap kode warna.
Cara menghitung kode warna resistor
Sangat gampang menghitung nilai dari kode warna resistor, kuncinya warna terakhir adalah toleransi yang biasanya yang banyak dipasaran antara 1% untuk jenis metal film, dan 5 sampai 10% untuk resistor karbon, artinya warna terakhir untuk metal film adalah coklat dan untuk resistor karbon adalah emas atau perak. Nah kalau sudah tahu nilai toleransinya sudah dapat dipastikan warna pertamanya adalah dari sisi yang satunya lagi.
Cara menghitungnya adalah warna pertama kita ambilnya angkanya, sedangkan warna kedua, ketiga dan keempat (untuk metal film) adalah pengalinya atau gampangnya jumlah nol dibelakang angka pertama. berikut gambarnya saya ilustrasikan:
Rangkaian seri dan paralel
Untuk keperluan tertentu diperlukan rangkaian resistor secara paralel atau seri, contohnya untuk mendapatkan sebuah nilai resistor tertentu yang tidak ada dipasaran, kita dapat merangkai beberapa tahanan secara seri atau paralel. Untuk mengetahui nilai total dari rangkaian resistor dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Nah itu penjelasan singkat dari komponen resistor, gampang kan???... silahkan yang belum paham sampaikan pertanyaan pada kolom komentar dibawah. Semoga bermanfaat.....
No comments:
Post a Comment